Arsip

Posts Tagged ‘pondok pesantren’

20 Siswi SMPN Tambora Jadi PSK di Kalijodo

3 Januari 2009 38 komentar

kelakuan-anak-sma1SEBANYAK 20 siswi sebuah SMP negeri di Tambora, Jakarta Barat, kerap mangkal menunggu pria hidung belang di lokasi prostitusi liar. Para siswi ini nekat terjun ke dunia malam agar memiliki uang dan handphone (HP) model terakhir.

Adanya siswi SMP negeri di Tambora yang menjajakan diri di lokasi prostitusi ini dipergoki oleh guru sekolah bersangkutan. Beberapa waktu lalu, sang guru mengikuti razia wanita pekerja seks komersial (PSK) di Sunter, Jakarta Utara. Razia ini dilakukan aparat Tramtib Pemprov DKI.

Sang guru terkejut ketika salah satu wanita malam yang terjaring razia adalah anak didiknya yang duduk di kelas dua. Si murid mengaku dirinya telah enam bulan menjajakan diri. Dia juga mengatakan ada 19 rekannya yang juga terjun ke dunia malam dan mangkal di lokasi prostitusi liar Kalijodo di perbatasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara atau tak jauh dari sekolah mereka.

Kabar tentang 20 siswi yang nyambi jadi wanita penghibur ini menggegerkan masyarakat yang tinggal di dekat SMP negeri tersebut. AG, warga Jembatanbesi, Tambora, mengatakan bahwa kabar tentang 20 siswi SMP yang menjajakan diri di lokasi pelacuran bukanlah kabar bohong. “Saya tahu dari guru yang ikut dalam razia itu,” katanya, kemarin. AG menambahkan, “Menurut guru tersebut, razia dilakukan di Sunter, Jakarta Utara. Salah satu PSK yang tertangkap adalah siswi sekolah ini.”

Kaum ibu yang tinggal di Jembatanbesi juga membicarakan ulah para siswi tersebut. “Saya tahu ini dari para orangtua murid sekolah itu,” kata Ny Yuli, warga setempat. Yuli mengaku terperanjat ketika mendengar untuk pertama kali ada siswi SMP negeri di Tambora yang nekat menjadi PSK. “Mereka itu kan masih anak-anak, tapi mengapa bisa sampai demikian,” tuturnya.

Punya uang

Berdasarkan pengakuan siswi yang terjaring razia PSK di Sunter, pihak sekolah memanggil 19 siswi yang mangkal di Kalijodo. Para siswi mengaku nekat terjun ke dunia malam karena silau oleh seorang rekan yang nyambi menjadi PSK sehingga memiliki banyak uang dan barang-barang berharga mahal.

Gayung bersambut. Si siswi merangkap PSK tersebut bersedia menyalurkan kawan-kawannya. Dia menghubungi pengelola sebuah warung sekaligus tempat penginapan sederhana di Kalijodo. Tak lama kemudian, hampir tiap malam, ke-19 siswi SMP tersebut mangkal di Kalijodo.

In, orangtua murid SMP tersebut, mengatakan awalnya dia tidak percaya ada siswi sekolah tersebut yang menjajakan diri di lokasi prostitusi. Setelah bertanya ke sana kemari, In percaya bahwa ada siswi sekolah tersebut yang menjual diri. “Kami diminta untuk menjaga putri kami agar tidak terjerumus dalam dunia hitam. Sebab sudah ada 20 pelajar yang terjerumus,” katanya, Jumat (26/12). sumber wartakota. foto diambil dari beliti

Kekerasan Seksual di Pesantren

28 Desember 2008 4 komentar

Masih inget dengan pemberitaan Kiyai Cabul dilaporkan ke Mabes Polri? Pemberitaan itu terjadi percis seminggu sebelum tahun 2008 ditutup. Hemmm wajah lembaga pendidikan berbasis agama (pesantren) cemang-cemong (suul khtaimah).

Kiai cabul berinisial (akn) asal Pati, Jawa Tengah, yang dikabarkan telah menyodomi dan menyiksa belasan pelajar serta staf pengajar, dilaporkan ke Mabes Polri pada Selasa, 23 Desember 2008 – 14:56 wib.

Jumlah korban Sebanyak 21 siswa dan delapan orang guru. Berdasarkan pengakuan para korban, perlakuan tidak manusiawi itu sudah diterima sejak 2004. Selain menyodomi para siswanya, pelaku juga menyuruh siswa menyodomi rekannya atau ditelanjangi di depan teman-temannya. selengkapnya