Arsip

Posts Tagged ‘adegan mesum ipdn’

Jejak Mesum Praja IPDN

5 Maret 2009 10 komentar

untitled5Berita free seks di kasus foto bugil yang diduga dilakukan praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) bukan lagi menjadi berita yang layak dibaca. Karena, isue semacam itu menyeruak sejak tewasnya salah seorang praja pada dua tahun-an lalu.

Sebaliknya, yang menjadi magnet dari berita itu adalah perburuan gambar bugil atau video mesum yang digembar-gemborkan dalam berita itu. Kalau mau jujur, fenomena seks bebas di dunia pendidikan sudah teramat biasa (saking seringnya) terjadi. Hanya saja, karena IPDN-nya, jadi isue ini menjadi layak dan diburu info dan gambarnya.

Terlepas benar atau tidak, dan dari siapa yang mengedarkan foto syur itu, yang jelas perilaku seks bebas di dunia pelajar dan pendidikan tidak bisa diterima secara intelektual, logika dan estetika pendidikan. Karena seyogyanya, di usia belajar mereka harus sibuk dengan apa yang seharusnya mereka kerjakan sebagai pelajar.

Pakar pendidikan Dr Arief Rahman mengatakan, dalam pendidikan ada lima komponen yang harus dibina pada anak-anak. Pertama spirutual, yakni kenyakian terhadap ajaran agama. Kedua, emosional yang berperan dalam mengembangkan kepribadian yang stabil dan terkendali. Ketiga, perkembangan intelektual untuk dapat berpikir secara rasional berdasarkan ilmu pengetahuan.

Keempat, perkembangan sosial yang menentukan kemampuan dalam membangun interaksi dan kerja sama dengan lingkungannya. Kelima, perkembangan jasmani yang ditandai dengan pertumbuhan fisik yang sehat.

Menurut Arief, apabila terjadi kasus yang menyimpang pada anak, itu menunjukkan adanya komponen pendidikan yang harus ditanamkan itu tidak berjalan baik. “Melihat kasus pelajar IPDN, lebih disebabkan tidak berkembangnya komponen spritualitas,” ujarnya.

Komponen lain, yang harus diperhatikan dalam pendidikan anak adalah keseimbangan antara belahan otak kiri dan otak kanan, yang berperan dalam kedisipilinan, mengembangkan kreativitas. Apabila terjadi ketidak seimbangan otak kiri dan kanan anak bisa jadi kreatif tapi dalam mengekpresikannya menjadi keliru karena menabrak etika dan moralitas seperti kasus praja IPDN.

Ya lagi-lagi kalo seks bebas, dan pelakunya banyak dari usia pelajar atau di lembaga pendidikan, kenapa tidak secara jujur saja Indonesia membuat lembaga pendidikan seks aja, bila perlu ada pelajaran praktikum, untuk mematangkan teori pelajaran???

Toh dogma agama (sebenarnya) sudah tidak mempan lagi, untuk meredam seks bebas di luar nikah, apalagi yang namanya aturan normatif, barangkali sudah tidak dilirik sama sekali. toh, mereka yang buat aturannya saja, kerap kali melanggar aturan yang dibuatnya..