Beranda > berita > Situ Gintung Jebol, Cirendeu Terendam

Situ Gintung Jebol, Cirendeu Terendam

subhannalah

Sebuah peristiwa yang sulit dipercaya dengan akal terjadi di tengah tragedi jebolnya tanggul Situ Gintung di Cirendeu, Ciputat, Tangerang, pada Jum’at (28/3). Musala Al Muhajirin yang terletak di Rt04/RW08, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat tetap berdiri tegak di tengah luluh lantahnya bangunan rumah warga.

Tidak itu saja, kitab suci Alquran ditemukan di atas meja yang penuh air dan lumpur, dalam keadaan kering. Alquran tersebut ditemukan di atas meja di ruang Sekretariat Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Saat ditemukan, Alquran tersebut dalam keadaan kering sedangkan meja sudah terendam air dan lumpur. Alquran berukuran besar dan berwarna hijau itu saat itu merupakan hadiah dari Kedutaan Arab Saudi pada tahun 1990-an lalu dan sering digunakan para dosen.

Tragedi Situ Gintung, Tidak ubahnya tsunami jilid II. Puluhan nyawa manusia melayang, bangunan rumah dan gedung rata dengan dengan tanah, mobil saling tindih, air dimana-mana. Warga panik, mereka hanya bisa berdoa, untuk ketabahan dan keselamatan jiwa.

Sempet terpikir untuk menelpon kawan di sana, syukurlah mereka yang “mondok” di sekitar UIN selamat, tapi sebagian kawan mengabarkan, beberepa kawan yang “mondok” di UMJ merupakan satu dari ratusan korban tragedy Situ Gintung.

Menginjak situ gintung terakhir, saat perpisahan wisuda istri dan beberapa kawan seangkatannya. Kami sempet senda gurau sambil menikmati hidangan ikan bakar. Dan hari ini, kami mendengar kata perpisahan dari ratusan warga untuk sanak familinya yang meninggal.

SBY, JK, Atut sudah hadir di sana, dan beberapa partai lagi akan menyusul. Dari sanubari paling dalam, hanya bisa berharap, semoga penderitaan mereka tidak menjadi safari politik mereka, dan menjadi tontonan badut-badut politik, yang hanya mengerto harga kursi…

  1. unk
    28 Maret 2009 pukul 01:00

    ga nyangka musibah bisa trjadi lwt “situ” sampe bnyk korban gitu .

    subhanallah ..

  2. pud syariffudin
    28 Maret 2009 pukul 01:30

    saya turut berduka cita atas kejadian yang meninpa, mudahan” apa yang menjadi sebuah taqdir atau suatu musibah yang terjadi ada hikmah di balik semua kejadian itu dan juga keluar yang di tinggalkan mudahan” an terus bersabar dan yang meningal juga semoga di terima oleh allah SWT Amin.

  3. Deden
    28 Maret 2009 pukul 01:47

    Sungguh suatu kekuasaan Allah yang telah menjaga kitab sucinya untuk tetap utuh dalam musibah tersebut. dan sering kali tak kala terjadi musibah yang luar biasa, Allah selalu menunjukan tanda tanda kekuasaannya

  4. 28 Maret 2009 pukul 01:48

    mdh2an qt bs mengambil hikmah dibalik semua ini
    dg cr lbh mendekatkan dr padaNYA.

  5. angger
    28 Maret 2009 pukul 02:06

    Subhanallah..
    Maha Besar Kuasa Allah..

  6. Yarham
    28 Maret 2009 pukul 02:25

    Telah jelas tanda-tanda kebesaran Allah banyak bangunan beton di sekitar luluh lantak sedangkan masjid bisa bertahan Subhanallah…..tapi mereka masih tetap mengingkarinya. Ini seperti hukuman untuk umat-umat terdahulu

  7. obby
    28 Maret 2009 pukul 02:47

    mari kita bantu saudara kita, mereka membutuh kita,,

  8. ecy cute
    28 Maret 2009 pukul 02:52

    subhanallah
    mungkin ini udah pertanda bumi sudah marah
    musibah terjadi dmana2
    mdhn kt semakin tingkatkan iman kita

  9. 28 Maret 2009 pukul 03:26

    Kejadian ini adalah sebuah musibah. Tetap saja kita harus introspeksi apakah ini merupakan ujian, peringatan atau adzab…moga-moga saja ini adalah sebuah ujian yang menguji keimanan kita, apakah kita bisa bersabar atau tidak. Namun andaikata ini adalah suatu peringatan, marilah kita perbaiki diri kita, kita bertobat dan minta ampun kepada Nya…Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesabaran dan ketabahan terutama bagi keluarga korban yang ditinggalkan…Amin..

  10. ainina
    28 Maret 2009 pukul 03:28

    ya alloh,biar engkau beri musibah,maka kau lah yg akan menolong orang2 tersebut.bersabar dan tawakalah kalian atas apa yang alloh kehendaki
    dan semua ini seharusnya menjadi dorongan kita untuk lebih mendekatkan diri lagi dng alloh SWT,amiiiiieeen.

  11. 28 Maret 2009 pukul 04:34

    kesadaran umat manusia kepada kepentingan umum belakangan ini sudah menipis,kepedulian akan suatu masalah yang terjadi dan sudah diketahuipun menjadi terabaikan,semua hanya mementingkan kepentingan diri sendiri ataupun golongan….yang salah adalah kerakusan dan keegoisan manusia yang semakin dijadikan pedoman untuk hidup..coba kita semua dapat berkaca..lihat sekarang..akibat dari kesalahan manusia..dan ingat itu bukan kesalahan alam…alam tidak pernah salah..alam selalu mengikuti tingkah pola manusia…maka pesan saya..jagalah alam sekitar kita…ingat!!semua yang terjadi didunia adalah bagaimana kita…allah yang menjadi saksi semua tingkah laku manusia…..mau baik dan jahat pun dikabulkan…tapi tanggung sendiri akibatnya…baik dapat surga jahat dapat neraka…sudahkah anda merasakannya???

  12. ian
    28 Maret 2009 pukul 07:48

    moga mereka yg dibri cobaan pada sabar dan tabah…

    http://reatheryan.co.cc

  13. 28 Maret 2009 pukul 08:01

    subhanallah … masjid masih utuh

    saya beberapa kali pernah sholat di masjid tersebut saat berkunjung ke Gintung

  14. putro
    28 Maret 2009 pukul 08:20

    Allah maha berkehendak…. kun faya kun…terjadi maka terjadilah….
    kita harus introfeksi diri sendiri.. ada apa semua ini………..?

  15. 28 Maret 2009 pukul 08:33

    Subhanallah, innalillahi wa’inalillahi radjiun.
    ALLAH SWT telah menunjukan kepada kita bahwa ini adalah kehendak-NYA, manusia seringkali mencari objek dari sebuah petaka untuk bisa disalahkan, manusia tidak pernah merenungi atas kesalahan dirinya yang telah ia lakukan. Pasti ada hikmah dibalik bencana, mari renungi apa kesalahan kita sehingga ALLAH SWT memberikan peringatan yang sedemikian besar, karena saya yakin pasti ALLAH SWT telah memberikan peringatan-peringatan yang lebih kecil sebelum musibah ini. MARI renungkan, Mari bertaubat, sebelum ajal menjemput kita.
    Innadina wa’indal Islam, tiada keraguan atas Al-Qur’an yang telah ALLAH SWT turunkan. MAnusia hanya bisa cemo’oh pada saat islam dilecehkan belakangan ini,manusia tidak menghiraukan ekosistem alam,tdk peduli pada mahluk ALLAH yang lain,yang penting keuntungan besar,yang penting dirinya,partainya,keluarganya,golongannya dll yang menguntungkan dirinya. melupakan tanggung jawab menuntut hak,menyuap dan menghalalkan segala cara yang penting untung walaupun ekosistem alam sudah porak-poranda.Semoga kita dijauhkan dari perbuatan dzalim dan semoga kita diberi waktu untuk bertaubat.
    Innalillahi Wa’innalillahi radjiun. DENGAN KEJADIAN INI semoga ketabahan selalu diberikan kepada para keluarga korban dan semoga dibukakan pintu hati kepada para pembuat kerusakan dimuka bumi ini, AMIN

  16. 28 Maret 2009 pukul 09:57

    merinding bulu kuduk saya membaca tulisan ini…
    hanya satu kata yg bisa saya ucapkan.. allahuakbar

  17. Ardhi
    28 Maret 2009 pukul 10:33

    tsunami, lumpur lapindo, situ gintung, dll itu semua adalah cobaan dari yang MAHA KUASA (ALLAH SWT) untuk negara kita negara indonesia yang kita cintai ini tentunya. tapi kenapa masyarakatnya tidak juga mau belajar, sadar atau insaf dari apa yang telah terjadi sebelumnya. mungkin setelah apa yang terjadi baru-baru ini akan lebar besar lagi bencana yang bakal timbul selanjutnya kalau masyarakatnya masih saja kayak gitu. SADARLAH HAI UMAT MANUSIA…!!!

  18. Pengamat Politik
    28 Maret 2009 pukul 14:29

    WAh ada sby Jk tuhh….

    skalian Kampanyeee……
    ……..

    Elit Politik memang begitu..
    liat saja Musibah gempa di Papua Manokwari
    Mereka hanya datang SebentaR dan nongolin Muka doang…

    Ngga Konsisten Pemimpin Sekarang,..

    MEnding kasih anak SMA saja Yanga Jadi PEmimpin…

    So bilang SBY Strategi Pemilu Mendatang sangat bagus salut

  19. Yep
    29 Maret 2009 pukul 01:02

    Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.
    Turut Berduka Cita…Semoga Keluarga
    Yang Ditinggalkan Diberi Kesabaran dan
    Ketabahan…Amin

  20. Media blog
    29 Maret 2009 pukul 01:51

    Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.
    Turut Berduka Cita…Semoga Keluarga
    Yang Ditinggalkan Diberi Kesabaran dan
    Ketabahan…Amin

  21. PeeSHa
    29 Maret 2009 pukul 03:28

    Kalau kita memang benar – benar muslim yang baik, mestinya kita tidak akan pernah menulis asma Allah dengan semaunya sendiri seperti tercantum pada sejumlah komentar di atas.

    Tulislah dengan benar “Allah” sebagai salah satu bukti kita menghargaiNYA dengan santun, bukan alloh, Alloh, allah, 4JJI, dsb.

    psh

  22. 29 Maret 2009 pukul 13:05

    musibah datang, pejabat dan parpol bergerak…
    mas anas, ijin minta gambar kekuasaan dan kebesaran Allah diatas (gambar masjid)…

    o ya, subangnya dimana neh?hhee…

  23. 30 Maret 2009 pukul 03:38

    musibah pasti perjadi untuk yg lain hati2
    pemerintah hrs antisipasi
    umat pelihara hati
    silaturahmi
    smg yang mati dlam sahid
    ayo tunjukkan rasa simpati

  24. 30 Maret 2009 pukul 06:51

    kang boleh ngundur gambarnya ya…makasih…

  25. Moh. Krishna
    30 Maret 2009 pukul 07:27

    Innalillahi wainnaIllaihi Rajiun…. turut berduka cita,

  26. lia
    30 Maret 2009 pukul 08:35

    ALLAH HUAKBAR……ALLAH HUAKBAR…….
    SUBHANALLAH,,,,,ITULAH KEKUASAAN ALLAH YANG TAK DAPAT DIDUGA-DUGA,,,,ENTAH ITU COBAAN DARI ALLAH ATAUKAH PERINGATAN BUAT KITA AGAR TIDAK MELUPAKAN ALLAH DAN JANGAN TERJERUMUS OLEH KENIKMATAN DIDUNIA YANG HANYA SESAAT DAPAT DIRASAKAN.
    AKU TURUT BERDUKA CITA,,,,,BERSABAR DAN BERSERAH DIRILAH KEPADA ALLAH.
    TERIMAH KASIH……!

  27. 30 Maret 2009 pukul 09:30

    Semoga dapat diambil hikmah dari musibah Situ Gintung.

  28. smam4balong
    30 Maret 2009 pukul 09:35

    oklek-oklek

  29. 30 Maret 2009 pukul 11:36

    maha besar allah…

    di blog saya ada videonya silakan mampir 🙂

  30. riga
    1 April 2009 pukul 15:50

    allah tlah mnunjukkan..,bahwa agama islamlah yg benar..,byak bukti2 yg laen..,
    kurang gmana lgi??.,.

  31. 2 April 2009 pukul 07:36

    Permisi…
    Mungkin ini bisa jadi perspektif yang agak berbeda dalam melihat keajaiban itu.

    wallahualam bisawab..

  32. 3 April 2009 pukul 08:35

    Thanks mas, aku ambil artikel situginting biar aku ambil hikmahnya

  33. anisah
    5 April 2009 pukul 06:11

    subhanallah , maha suci allah,,
    itu semua adalah teguran dari ALLAH swt ,
    terhadap kita yang masih hidup …

  1. 28 Maret 2009 pukul 01:26
  2. 21 April 2009 pukul 17:04

Tinggalkan komentar